5 Strategi Efektif Meningkatkan Penjualan Online di 2025 Berdasarkan Tren & Praktik Terbaik

Memasuki tahun 2025, perilaku belanja konsumen online semakin berubah. Tidak hanya soal harga, pembeli kini mempertimbangkan pengalaman digital, kecepatan layanan, kredibilitas merek, hingga keberlanjutan produk. Bagi pelaku usaha, terutama UMKM dan toko online skala kecil-menengah, penting untuk tidak sekadar hadir di ranah digital, tetapi mampu memenangkan persaingan melalui strategi yang relevan dan bernilai nyata.

Berdasarkan riset dari Think with Google dan wawancara langsung dengan pelaku bisnis lokal, berikut 5 strategi utama yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan penjualan online secara signifikan tahun ini.


1. Gunakan Strategi Retargeting untuk Pengunjung Pasif

Tahukah Anda bahwa sekitar 92% pengunjung website tidak langsung membeli pada kunjungan pertama? Itulah mengapa retargeting menjadi strategi yang sangat efektif untuk membawa mereka kembali.

Retargeting bekerja dengan menampilkan iklan ke orang yang pernah mengunjungi situs Anda, misalnya mereka yang sudah masuk ke halaman produk tapi tidak jadi checkout. Anda bisa memanfaatkan platform seperti Google Ads dan Meta Ads untuk membuat segmen audiens berdasarkan perilaku spesifik.

Salah satu pelaku bisnis lokal, Naila, pemilik toko perlengkapan bayi di Bandung, mengungkapkan bahwa omzetnya naik 28% dalam 3 minggu setelah menerapkan retargeting dinamis untuk produk stroller dan car seat.

Tips:

  • Buat visual iklan yang menampilkan produk terakhir yang dilihat pengunjung.

  • Tawarkan diskon atau free ongkir untuk mendorong pembelian ulang.

  • Jangan terlalu agresif—batasi impresi per hari untuk menghindari kebosanan.


2. Optimalkan Pengalaman Checkout dan Pembayaran Digital

Jika pengunjung sudah tertarik dan masuk ke keranjang, namun tetap batal membeli, bisa jadi kendalanya adalah proses checkout yang rumit atau metode pembayaran yang terbatas.

Pastikan proses checkout Anda cepat, jelas, dan mobile-friendly. Berikan pilihan pembayaran yang lengkap, termasuk virtual account, e-wallet, dan internet banking. Salah satu fitur yang kini banyak dipilih oleh bisnis adalah klikbca bisnis, yang memungkinkan transaksi B2B dan B2C dengan aman, cepat, dan real-time.

Menurut laporan iPrice, situs e-commerce yang menerapkan metode pembayaran lengkap dan user-friendly memiliki tingkat konversi 20–30% lebih tinggi dibanding yang tidak.

Checklist singkat:

  • Minimalisir jumlah form yang harus diisi pelanggan.

  • Tawarkan metode “beli tanpa daftar akun”.

  • Sediakan opsi pembayaran instan, termasuk QRIS dan transfer otomatis.

3. Buat Konten Interaktif dan Berdasarkan Pengalaman Nyata

Konten bukan hanya soal SEO dan ranking. Konten yang berdasarkan pengalaman langsung jauh lebih dipercaya dan memengaruhi keputusan pembelian.

Contoh nyata: Ali, seorang pemilik toko alat musik online, menulis artikel tentang “Cara Memilih Ukulele untuk Pemula” berdasarkan pengalamannya mengajar musik selama 7 tahun. Artikel ini kemudian viral dan meningkatkan penjualan produk ukulele beginner hingga 2 kali lipat dalam 1 bulan.

Tips konten yang efektif di 2025:

  • Buat video unboxing, review produk, atau behind-the-scenes proses pengiriman.

  • Tulis blog atau artikel dari sudut pandang pengguna, bukan hanya data teknis.

  • Tambahkan kutipan testimoni pelanggan yang benar-benar ada.

Google menghargai konten yang menunjukkan E-E-A-T, dan pengalaman langsung menjadi salah satu pilar utamanya.

4. Bangun Kredibilitas Melalui “Micro Authority” dan Partner Lokal

Di tengah lautan e-commerce besar, Anda bisa menang dengan membangun kredibilitas sebagai “micro authority” di niche Anda.

Misalnya, jika Anda menjual produk skincare natural, tampilkan profil penulis konten atau founder Anda yang memiliki latar belakang apoteker atau pernah mengikuti pelatihan herbal. Link-kan profil tersebut ke halaman “About Us” dan media sosial aktif. Ini meningkatkan sinyal trustworthiness di mata Google maupun pembaca.

Salah satu cara cepat membangun kredibilitas lokal adalah bermitra dengan figur publik atau komunitas kecil yang memiliki pengaruh kuat di daerah tertentu. Misalnya, endorse dari akun Instagram yang fokus pada gaya hidup sehat di Jawa Tengah jauh lebih berdampak daripada selebgram nasional yang tidak relevan.

Tips untuk membangun otoritas niche:

  • Tampilkan sertifikasi atau pelatihan profesional (jika ada).

  • Aktif di forum diskusi niche, bukan hanya di media sosial umum.

  • Ciptakan konten kolaborasi dengan pihak terpercaya di industri Anda.

5. Manfaatkan “Product-Led SEO” dan Riset Intent yang Tajam

Salah satu pendekatan SEO yang makin relevan adalah product-led SEO—yakni mengintegrasikan halaman produk dalam strategi konten.

Alih-alih hanya membuat artikel seperti “Cara Memilih Sepatu Lari”, Anda bisa membuat halaman panduan interaktif yang menampilkan produk Anda langsung dalam konten, lengkap dengan review, spesifikasi, dan link pembelian.

Contohnya:

  • Judul: “Sepatu Lari untuk Pemula: 3 Rekomendasi yang Nyaman & Tahan Lama”

  • Isi: Sertakan gambar produk Anda sendiri + pengalaman pengguna + perbandingan dengan brand populer.

Selain itu, pastikan Anda tidak hanya mengejar keyword volume tinggi. Gunakan tools seperti Google Search Console, AlsoAsked, dan SurferSEO untuk memahami search intent mendalam.

Contoh keyword dengan intent tinggi di 2025:

  • “sepatu sneakers pria lokal yang nyaman untuk kerja lapangan”

  • “rekomendasi printer termurah untuk UMKM cetak nota”

  • “klikbca bisnis untuk toko online bisa bayar supplier?”

Strategi ini memadukan SEO dan penjualan secara alami, tidak memaksa, dan berorientasi pada kebutuhan riil pengguna.

Dengan menerapkan kelima strategi ini secara konsisten, Anda tidak hanya akan meningkatkan penjualan online, tapi juga membangun bisnis digital yang berkelanjutan dan dipercaya publik. Ingat, di era algoritma Google yang terus berkembang, konten yang ditulis oleh manusia, untuk manusia, dengan pengalaman nyata dan kredibilitas jelas, akan selalu menang dibanding yang sekadar mengejar ranking.

Jika Anda masih mengandalkan pendekatan lama atau terlalu teknis tanpa menyentuh sisi manusiawi dari pembaca Anda, 2025 bisa jadi tahun yang berat. Namun jika Anda mulai membangun fondasi dari sekarang—baik dari sisi teknis, kredibilitas, dan pengalaman pengguna—Google akan mengenali dan menghargainya.

Ingin saya bantu buatkan versi artikel Anda sendiri yang disesuaikan dengan niche bisnis atau kata kunci spesifik? Silakan beri tahu detail topiknya, dan saya bantu optimasi sesuai pedoman Google terkini.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Memulai Usaha Kuliner Rumahan dengan Modal Minim

Image
 Memulai bisnis kuliner rumahan tidak harus menunggu modal besar atau tempat strategis. Saya sendiri memulainya pada awal 2018 hanya bermodalkan Rp2 juta dan dapur kecil di rumah kontrakan. Modal itu saya gunakan untuk membeli bahan baku, kemasan sederhana, dan promosi awal melalui WhatsApp dan media sosial. Kini, usaha ayam geprek rumahan saya bisa menghasilkan rata-rata Rp700 ribu hingga Rp1 juta per hari dari pesanan take-away dan online. Di artikel ini, saya ingin berbagi pengalaman nyata, langkah-langkah strategis, dan juga tips dari mentor serta pelaku usaha kuliner lainnya agar kamu bisa memulai dengan lebih terarah. 1. Mulai dari Menu yang Kamu Kuasai Langkah paling awal adalah memilih satu atau dua menu yang benar-benar kamu kuasai. Jangan langsung tergoda menyajikan banyak pilihan. Di awal bisnis saya, saya hanya menjual ayam geprek dan tahu geprek karena resep itu sudah saya uji coba berkali-kali. Kalau kamu belum yakin, adakan uji coba kecil-kecilan ke teman dan kel...
Read more

Strategi Efektif Mengembangkan Bisnis Agar Tetap Bertahan dan Berkembang di Era Digital

Image
 Di era digital seperti sekarang, mengembangkan bisnis bukan hanya soal punya produk bagus atau modal besar. Banyak faktor yang harus diperhatikan agar bisnis tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat. Jika Anda ingin tahu lebih dalam tentang apa itu bisnis , Anda bisa kunjungi situs tersebut untuk pemahaman dasar yang lengkap. Salah satu hal terpenting dalam menjalankan bisnis adalah memahami dengan jelas siapa pelanggan Anda dan bagaimana cara terbaik menjangkau mereka. Dalam dunia yang terus berubah cepat, pendekatan konvensional saja tidak cukup. Perusahaan harus mampu beradaptasi dengan tren digital, memanfaatkan teknologi, dan juga terus mengasah keunggulan kompetitifnya. Pengalaman praktis menunjukkan bahwa bisnis yang berhasil adalah bisnis yang memahami pasar dan mampu merespons kebutuhan konsumen dengan cepat dan tepat. Misalnya, banyak perusahaan yang sukses menggabungkan strategi pemasaran digital, seperti SEO dan s...
Read more

Strategi Pemasaran untuk Usaha Kecil: Pendekatan Praktis dari Pengalaman Lapangan

Image
Memulai dan mengembangkan usaha kecil memerlukan strategi pemasaran yang tepat agar bisnis dapat tumbuh dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Dalam pengalaman saya selama lebih dari 7 tahun sebagai konsultan pemasaran digital untuk berbagai usaha kecil dan startup, saya telah mengumpulkan berbagai pendekatan yang terbukti efektif dan mudah diterapkan. Artikel ini akan membahas strategi-strategi tersebut, lengkap dengan contoh nyata yang dapat menjadi inspirasi untuk bisnis Anda. Memahami Audiens dan Membentuk Identitas Merek yang Kuat Salah satu langkah awal dalam pemasaran adalah memahami siapa audiens target Anda. Banyak usaha kecil yang gagal karena tidak mengerti kebutuhan dan preferensi pelanggan mereka. Dalam beberapa proyek, saya selalu menganjurkan pemilik usaha untuk membuat profil pelanggan ideal—mulai dari demografi, hobi, hingga perilaku belanja. Misalnya, untuk sebuah kedai kopi lokal, profil pelanggan utamanya adalah mahasiswa dan pekerja muda yang mencari sua...
Read more